Waspada! Virus Zika Menyerang Singapura. Negara Australia, Taiwan Dan Korsel Keluarkan Travel Warning Ke Singapura Bagi Ibu Hamil

Ilustrasi Singapore
Australia, Taiwan dan Korea Selatan menyarankan agar perempuan hamil dan yang merencanakan kehamilan untuk menghindari perjalanan ke Singapura. Penyebabnya di Singapura sudah terdeteksi 189 orang terinfeksi virus Zika.

Singapura adalah salah satu pusat wisata dan dagang tersibuk dunia. Kini wabah virus Vika jadi ancaman bagi manusia dan perekonomian. Banyak terdapat pekerja asing di Singapura, dan bekerja di sektor konstruksi dan bangunan
Negara Taiwan, Australia dan Korea Selatan kini menyarankan wanita hamil dan mereka yang merencanakan kehamilan berencana untuk menunda perjalanan ke Singapura. Mereka yang baru saja kembali dari negeri itu disarankan agar menghindari kehamilan selama dua bulan. Wisatawan Korea Selatan akan menerima pesan teks langsung dengan peringatan ketika mereka mendarat di Singapura.

Negara pulau itu melaporkan kasus pertama transmisi lokal virus Zika akhir minggu lalu. Sejak itu, infeksi virus Zika melonjak menjadi 56. Kebanyakan pasien memang sudah pulih lagi. Dari 56 kasus yang dikonfirmasi, hanya ada satu orang perempuan. Malaysia dan Indonesia belum mengeluarkan peringatan perjalanan, namun telah meningkatkan upaya perlindungan penyebaran Zika dengan mengoperasikan thermal scanner di bandara dan pos-pos pemeriksaan perbatasan. Pemindai suhu badan itu bisa mendeteksi, apakah seseorang sedang menderita demam.

Otoritas Pariwisata Singapura, Singapore Tourism Board (STB), menyatakan terus memantau perkembangan dengan seksama, sambil menegaskan bahwa Singapura tetap menjadi "tujuan perjalanan yang aman". Masih terlalu dini untuk mempertimbangkan dampak apa, kata STB.

Lebih 55 juta orang setiap tahun datang ke bandara internasional Singapura, Changi. Pada paruh pertama tahun ini, kedatangan wisatawan mencapai angka hampir 8,2 juta, meningkat pesat dibandingkan dengan sekitar 7,3 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pengecer online Lazada hari Selasa (30/08) melaporkan, penjualan obat nyamuk dan produk-produk serupa meningkat lima kali lipat selama tiga hari terakhir dibandingkan dengan angka minggu lalu.

Pihak berwenang Singapura terus melakukan inspeksi ke ribuan rumah di Singapura, termasuk lima asrama pekerja asing. Pegawai kesehatan menyemprotkan insektisida dan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk-nyamuk berkembang biak.

Kebanyakan dari mereka yang terinfeksi dengan virus Zika di Singapura adalah pekerja asing, namun pemerintah Singapura belum bersedia mengungkapkan kebangsaan mereka. Perwakilan Bangladesh, yang mewakili komunitas terbesar pekerja asing di negara itu, menyatakan tidak ada pekerja asal Bangladesh yang diketahzui terinfeksi.
Kedutaan Besar Cina dan Myanmar di Singapura menyatakan mereka tidak menerima pemberitahuan dari otoritas di Singapura, apakah ada warganya yang termasuk di antara mereka yang terinfeksi. Kedutaan Thailand masih menolak berkomentar, ketika dihubungi kantor berita Reuters.

Seorang juru foto Reuters melaporkan, lokasi konstruksi The GuocoLand, di mana para pekerja yang terinfeksi ditemukan, tetap ditutup hari Selasa (30/08). Otoritas Singapura meminta operator GuocoLand menutup lokasi itu dan menghentikan pekerjaan, sampi ada perbaikan kondisi yang tidak memungkinkan nyamuk berkembang biak.

Virus Zika awalnya terdeteksi di Brazil tahun lalu dan sejak itu cepat tersebar di seluruh Amerika. Virus ini dapat membahayakan bagi wanita hamil, karena bisa menyebabkan cacat lahir parah pada anak dalam kandungan. Gejala ini disebut mikrosefalus, cacat lahir langka di mana bayi dilahirkan abnormal dengan kepala dan otak terlalu kecil.

Sumber : dw.com
Load disqus comments

0 comments